Aletheia.id- Curah hujan yang tinggi di kecamatan Latimojong akhir-akhir ini menyebabkan bencana tanah longsor dan banjir yang menghantam beberapa desa di Kecamatan Latimojong Kabupaten Luwu Provinsi Sulawesi Selatan.
Curah hujan yang tinggi membuat sedikitnya 5 desa terisolir akibat longsor yang terjadi di jalan poros Desa Kadundung- Pajang. Sementara sedikitnya ada 2 desa yang terdampak banjir.
Menurut isriadi Sekretaris Karang Taruna Desa Pajang, terdapat 5 desa terisolir akibat longsor yang terjadi pada hari Minggu lalu, yaitu desa Pajang, Buntu Sarek, Lambanan, Tibussan dan Ulusalu. Sementara ada 2 Desa yang terdampak banjir yaitu Desa Kadundung dan Desa To’Barru.
Memasuki hari kelima setelah bencana terjadi, hingga hari ini belum ada tindakan yang dilakukan oleh Pemda Luwu baik itu BPBD maupun PUPR untuk mengerjakan dan memperbaiki wilayah yang terdampak longsor.
“Sudah hampir 5 hari longsor menutup jalan poros ke Ibukota Kecamatan Latimojong, Desa Pajang. Tapi hingga saat ini BPBD Luwu dan PUPR Luwu hanya tutup mata melihat bencana yang terjadi di kecamatan Latimojong” Ujar Isriadi.
Lebih lanjut Isriadi yang juga alumni Kehutanan Unanda mengatakan bahwa dengan kondisi cuaca yang tidak menentu, seharusnya Pemda Luwu mampu untuk memetakan dan membuat mitigasi bencana di wilayah yang rawan bencana. Sehingga apabila terjadi bencana seperti ini pihak terkait mampu sesegera mungkin melakukan perbaikan, khususnya jalan poros yang jadi penghubung 5 desa ke perkotaan.
Informasi terakhir yang didapatkan melalui pesan WhatsApp, pihak PUPR sudah menerima surat dari camat Latimojong dan telah dilaporkan ke kadis. Diakhir pesan pihak PUPR menyatakan sementara menunggu konfirmasi ulang terkait penurunan alat berat ke lokasi terdampak.
“Surat Camat sdh masuk kemarin & sy sdh laporkan ke Kadis, Insya Allah hari ini sy akan konfirmasi ulang sejauh mana tindak lanjut kepala Alat Berat terkait hal tsb..! Ujar pihak PUPR yang dihubungi melalui pesan singkat WhatsApp.
(**)