Aletheia.id – Masyarakat Penanggulangan Bencana Indonesia (MPBI) bersama Organisasi Masyarakat Sipil dan Perguruan Tinggi akan menyelenggarakan Konferensi Nasional Pengelolaan Resiko Bencana Berbasis Komunitas (KN PRBBK ) XIV dengan tema Reflekasi dan Penguatan Strategi PRBBK dan Percepatan Penanganan Covid-19 di Indonesia, 20-24 September mendatang.
Kegiatan tersebut merupakan media tahunan para praktisi PRBBK untuk saling bertukar pengalaman, piranti serta kerangka kerja untuk membangun jaringan.
Baca juga: Kelola Sampah; Warga Bonelemo akan Lakukan Kunjungan Belajar
Baso S.H selaku Kepala Desa Bonelemo, Kecamatan Bajo Barat Kabupaten Luwu menjadi salah satu narasumber yang terundang bersama Gubernur Jawa Barat, Gubernur NTB, Bupati Konawe Utara, Bupati Wonogiri, Bupati Siemeulu dan Bupati Luwu Utara untuk membincang Komitmen Kepala Daerah dalam Perluasan PRBBK.
Menurut Baso ia akan membicarakan apa yang telah masyarakat Bonelemo lakukan bersama unsur terkait dalam membangun ketangguhan menghadapi bencana Covid-19 dan bencana lainnya.
Baca juga: Menengok Cara Desa Bonelemo di Luwu Bangun Rumah Layak Huni
“Saat krisis ini melanda seluruh belahan dunia, kita telah melakukan banyak hal dengan tekad bukan sekedar sehat tapi berupaya melakukan aktifitas ekonomi dan aktifitas sosial lainnya dengan ketaatan pada protokol kesehatan. Saya akan menyampaikan apa yang telah masyarakat Bonelemo lakukan” jelasnya.
Baca juga: KPAI : Desa Bonelemo di Luwu Inspirasi Program Pembelajaran Daring di Tengah Pandemi Covid-19
Lebih lanjut Ubas sapaan akrabnya dikalangan NGO menyebutkan bahwa diundangnya Desa Bonelemo oleh MPBI karena mereka melihat ada inisiatif mandiri dari komunitas di Desa Bonelemo dalam membangun ketangguhan menghadapi bencana Covid-19 dan bencana lainnya.
Untuk diketahui sebelumnya Desa Bonelemo mendapat Penghargaan sebagai Desa Teladan dari Kapolres Luwu atas capaian Herd Immunity Pertama di Kabupaten Luwu, dengan jumlah warga yang telah divaksin lebih dari 95%.
(*)