Lewat Pandu Juara, Pemkab Lutim Siapkan Dua Desa Jadi Sentra Semangka–Melon


Bupati Luwu Timur, Irwan Bachri Syam, memimpin rapat Program Pandu Juara bersama jajaran pemkab, Tim Ahli, perwakilan desa, dan Tim Ahli PT Pioner Ide Nusantara di Ruang Rapat Bupati. (Foto: Humas Pemkab Lutim)

Luwu Timur, Aletheia.id – Pemerintah Kabupaten Luwu Timur membahas penguatan Program Pembangunan Desa Unggul Juara (Pandu Juara) yang menempatkan semangka, melon, dan berbagai jenis sayuran sebagai komoditas unggulan desa. Rapat dipimpin Bupati Luwu Timur, Irwan Bachri Syam, bersama PT Pioner Ide Nusantara dan perwakilan Desa Wanasari serta Wonorejo Timur di Ruang Rapat Bupati, Selasa, 9 Desember 2025.

Sekretaris Daerah, Dr. Ramadhan Pirade, Asisten Perekonomian dan Pembangunan, Andi Juana Fachruddin, Kepala Dinas PMD Luwu Timur, Drs. Rapiuddin Tahir, para kepala desa terkait, serta Tim Ahli PT Pioner Ide Nusantara, Dr. Masluki dan Dr. Ichwan Muis, turut hadir dalam pertemuan tersebut.

Pandu Juara menjadi langkah strategis pemerintah daerah Luwu Timur untuk memperkuat sektor pertanian berbasis potensi desa. Melalui program ini, pemkab mendorong lahirnya komoditas unggulan bernilai ekonomi yang mampu memberikan dampak langsung bagi kesejahteraan masyarakat.

Bupati Luwu Timur Irwan Bachri Syam dalam pertemuan tersebut menekankan pentingnya mengoptimalkan sumber daya desa agar mampu berkembang menjadi industri besar yang dapat meningkatkan pendapatan asli desa (PAD). “Sumber daya desa yang melimpah dibuat menjadi industri besar agar PAD desa meningkat,” ujarnya.

Ibas juga menegaskan bahwa Program Pandu Juara harus mulai menunjukkan aksi nyata di lapangan sebelum akhir tahun.

Sementara itu, Dr. Masluki, Tim Ahli dari Pioner Ide Nusantara menyatakan pihaknya siap mendukung penuh program Pandu Juara melalui pendampingan teknis dan penguatan akses pasar. “Kami mendampingi mulai dari pengelolaan budidaya hingga memastikan hasil panen memiliki pasar yang jelas, baik untuk pasar lokal maupun segmen berkualitas premium. Harapannya, desa tidak hanya mampu memproduksi, tetapi juga memperoleh nilai ekonomi yang lebih baik,” kata Masluki.

Rapat tersebut juga membahas pemetaan lahan, strategi teknis pengembangan, hingga pola kemitraan antara pemerintah desa dan perusahaan. Melalui kolaborasi ini, pengembangan semangka, melon, dan sayuran di Desa Wanasari dan Wonorejo Timur diharapkan menjadi model Desa Unggul yang berdaya saing serta memberi kontribusi nyata bagi peningkatan PAD desa di Luwu Timur.

(Ud)