Kaltim, Aletheia.id– Pemerintah Kota Bontang, Kalimantan Timur akan merealisasikan program subsidi Uang Kuliah Tunggal (UKT) bagi mahasiswa. Program dengan anggaran sebesar Rp20 miliar ini merupakan bagian dari komitmen pemerintah dalam mendukung pendidikan tinggi bagi warga Bontang, Bontang 4 April 2025.
Kebijakan dalam bentuk program Subsidi UKT ini bersifat inklusif dan tidak hanya ditujukan kepada mahasiswa dari keluarga kurang mampu. Syarat utama penerima subsidi adalah memiliki Kartu Tanda Penduduk (KTP) Bontang dan telah berdomisili di kota tersebut minimal selama tiga tahun.
Ketentuan ini diterapkan untuk mencegah terjadinya perpindahan penduduk dari luar daerah secara tiba-tiba hanya demi memperoleh manfaat dari program ini.
Politisi Senior Partai Golkar, yang juga Menjabat Wali Kota Bontang, Neni Moerniaeni, menyatakan subsidi yang digelontorkan tersebut merupakan tanggung jawab pemerintah daerah.
“Subsidi UKT ini, merupakan bentuk tanggung jawab pemerintah daerah dalam mendukung pendidikan generasi muda” ucap Neni Moerniaeni.
Baca juga: Dugaan BBM Oplosan, Wakil Rakyat Akan Panggil Pihak Pertamina
Mengenai mekanisme pencairan dana, Neni menjelaskan bahwa sistem penyaluran masih dalam tahap pembahasan lebih lanjut. Namun, ia memberikan gambaran awal bahwa pencairan kemungkinan akan dilakukan langsung ke rekening mahasiswa.
“Uang tersebut hanya bisa dicairkan per semester dan hanya untuk pembayaran UKT. Ini untuk memastikan transparansi dan efektivitas penggunaan dana,” jelasnya.
Pemerintah Kota Bontang berharap program ini tidak hanya membantu meringankan beban biaya pendidikan, tetapi juga meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) di daerah. Selain itu, program ini juga diharapkan dapat mendorong perputaran ekonomi lokal.
“Kami ingin semakin banyak anak-anak kita yang memilih kuliah di Bontang. Selain itu, salah satu misi kami adalah meningkatkan SDM, dan itu bisa dicapai melalui pendidikan,” tambahnya.
Dengan program subsidi UKT, Pemerintah Kota Bontang menegaskan komitmen terhadap membangun masa depan kota melalui investasi di bidang pendidikan.
(**)