Luwu, Aletheia.id — Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan melalui Dinas Perkimtan menggelar sosialisasi pengadaan tanah untuk perluasan runway Bandara Bua seluas 12,8 hektare, Kamis, 20 November 2025. Kegiatan berlangsung di Aula Kantor Kecamatan Bua dan dihadiri unsur Pemprov Sulsel, Pemkab Luwu, ATR/BPN, tim appraisal, serta warga pemilik lahan terdampak.
Wakil Bupati Luwu, Muh. Dhevy Bijak Pawindu, menegaskan urgensi percepatan konektivitas udara di Luwu Raya. Ia menyebut Bandara Bua sebagai pintu masuk strategis yang menentukan mobilitas penduduk, ekonomi, dan pariwisata. Perpanjangan runway, kata dia, menjadi kebutuhan mendesak untuk keselamatan penerbangan dan peningkatan kapasitas pesawat yang dapat dilayani.
“Runway yang lebih panjang memungkinkan pesawat berbadan besar mendarat. Dampaknya langsung pada efisiensi pengiriman barang dan transportasi penumpang,” ujar Dhevy.
Ia memastikan pengadaan tanah dilakukan transparan sesuai UU 2/2012, dengan penilaian ganti rugi oleh lembaga appraisal independen. Pemkab Luwu, lanjutnya, menjamin perlakuan adil bagi masyarakat terdampak. Dhevy juga menyebut pengembangan bandara sebagai investasi jangka panjang bagi seluruh kawasan Luwu Raya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perkimtan Sulsel, Ir. Nining Wahyuni, mengatakan proyek ini merupakan kelanjutan program 2022. Meski penetapan lokasi telah dilakukan, pembayaran lahan tertunda akibat refocusing anggaran 2023–2024. Anggaran kembali tersedia pada 2025 sehingga proses dapat dilanjutkan.
Nining menjelaskan jeda dua tahun membuat dokumen perencanaan pengadaan tanah harus disusun ulang. Hasil verifikasi merekomendasikan kelanjutan kegiatan. Adapun kebutuhan lahan mencakup Desa Tanarigella seluas 1,64 hektare dan Desa Pabbaresseng 11,18 hektare.
Jika masyarakat menyetujui, pemerintah menargetkan pembayaran ganti rugi dilakukan pekan depan dengan mengacu pada nilai appraisal 2022 sesuai ketentuan. Nining berharap pengembangan runway meningkatkan kapasitas layanan penerbangan serta mendorong arus barang, penumpang, dan pariwisata.
“Pengembangan Bandara Bua diharapkan menggerakkan sektor ekonomi, sosial budaya, dan pariwisata Kabupaten Luwu,” ujar Nining.
