Aletheia.id – Tiga hari Pasca terjadinya longsor yang menyebabkan terputusnya jembatan di Desa Tibussan, aktivitas warga di desa tersebut menjadi terhambat.
Untuk mengatasi hal itu, warga berinisiatif membuat jembatan darurat. Jembatan itu kini difungsikan warga sebagai penghubung alternatif.
Sementara warga di Desa Tibussan berharap pemerintah daerah segera melakukan perbaikan akses jalan termasuk jembatan yang menjadi akses utama mobilitas warga desa Tibussan.
Sekertaris Desa Tibussan Addas menyampaiakan warga di Desa Tibussan sangat membutuhkan perbaikan akses jalan dan kincir air sebagai sumber listrik warga.
Baca juga: Longsor Landa Desa Tibussan, Akses Jalan Terputus
“Saat ini yang paling dibutuhkan masyarakat adalah perbaikan jalan sebagai penghubung rumah masyarakat, masjid dan sekolah, selain itu saat ini di Tibussan listrik warga masih padam” sebutnya.
Dikabarkan, jumat (7/07/2020) longsor melanda Desa Tibussan. Tak ada korban jiwa namun kerugian ditaksir ratusan juta rupiah setelah kebun kopi, akses jalan terputus dan kincir air sebagai sumber penerangan warga disapu longsor.
(**)