Kejar Target Revenue 2025, Patra Drilling Contractor Akan Perluas Pasar untuk Lini Bisnis Rental Oilboom


PT Patra Drilling Contractor (PDC), anak perusahaan PT Pertamina Drilling Services Indonesia (Pertamina Drilling) menargetkan pendapatan di atas Rp3 triliun di Tahun 2025.

Jakarta, Aletheia.id – Di tahun 2025, PT Patra Drilling Contractor (PDC), anak perusahaan PT Pertamina Drilling Services Indonesia (Pertamina Drilling) bagian dari Subholding Upstream Pertamina, menargetkan pendapatan di atas Rp3 triliun. Untuk mencapai target tersebut, PDC akan menggenjot sejumlah lini bisnis andalan.

Direktur Utama Patra Drilling Contractor Faried Iskandar Dozyn menjelaskan, salah satu lini bisnis andalan PDC, yaitu Rental Oilboom yang dikelola oleh fungsi Marine Services. “Oilboom merupakan alat penghalang terapung yang digunakan untuk mengurung tumpahan minyak di permukaan air. Oilboom sering disebut juga dengan istilah Containment Boom.” jelasnya, Kamis 10 April 2025.

Fungsi peralatan ini, lanjut Faried untuk melindungi area sensitif dari bahaya tumpahan minyak, mengurangi penyebaran minyak, mengisolasi minyak agar tidak melebar, dan mencegah minyak mencemari area yang lebih luas.

Dari beragam peralatan dan metode, Oilboom selalu menjadi salah satu rekomendasi peralatan untuk penanganan pertama tumpahan minyak di perairan. Bermacam-macam jenis dan fungsinya Oilboom, terutama dari aspek material, ukuran, struktur, lokasi peruntukan dan lain-lain.

“PDC menggunakan yang terbuat dari material Heavy Duty Rubber yang tahan minyak dan sinar matahari. Oilboom dengan material dan struktur tersebut khusus untuk penggunaan di laut (Offshore).” tambah Faried.

Oilboom dengan material dan struktur tersebut dapat dengan cepat dibentangkan (deploy), serta dapat melokalisir tumpahan minyak dengan maksimal.

Saat ini PDC sedang mempersiapkan pengadaan Oilboom khusus yang dapat dan sesuai untuk penggunaan di sungai (Onshore Oilboom), termasuk peralatan pendukungnya penanggulangan tumpahan minyak lainnya.

Di kesempatan temu media di medio Maret 2025 lalu, Direktur Utama Patra Drilling Contractor Faried Iskandar Dozyn mengungkapkan, PDC memiliki kontrak untuk rental Oilboom dengan dua perusahaan yang juga menjadi bagian Subholding Upstream Pertamina yakni Pertamina Hulu Energi Offshore Southeast Sumatra (PHE OSES), yang mengelola Blok Sumatera Selatan. Dan dengan PT Pertamina Hulu Sanga Sanga (PHSS) Zona 9.

Di kedua perusahaan tersebut, Oilboom yang dimiliki PDC dalam kondisi standby, atau akan digunakan jika terjadinya tumpahan minyak di permukaan air di wilayah kerja keduanya.

Keberadaan Oilboom PDC sebagai bentuk mitigasi untuk meminimalisir resiko dari dampak terjadinya tumpahan minyak, terutama di perairan terbuka dan daerah sungai.

“Tahun 2025 ini, PDC menargetkan untuk meningkatkan jumlah own asset serta dapat menambah jumlah perusahaan/mitra bisnis yang dapat bekerja sama untuk lini bisnis rental Oilboom tersebut dalam kontrak jangka panjang.” pungkasnya

Reporter : Asmin
Editor : Mj