Baso: Desa Basis Strategis Melawan Corona


Baso, S.H Kepala Desa Bonelemo Saat Jadi Pembicara Sarasehan Rakernas IV AMAN Di Sorong

Aletheia.id – Kepala Desa Bonelemo Baso S.H terbilang Kepala Desa yang tanggap dalam penanganan pandemi Covid-19. Tak heran jika Desa yang berada di Kabupaten Luwu Provinsi Sulawesi Selatan ini,  selama pandemi Corona mewabah mendapat liputan dari media CNN Indonesia.

Tak hanya CNN,  Kantor Berita Radio KBR di Jakarta, atau sering disebut KBR yang merupakan lembaga kantor penyedia berita radio independen pertama di Indonesia juga  melakukan wawancara secara langsung dengan Kepala Desa Bonelemo tersebut.

Bagi Ubas sapaan akrab Baso SH, basis melawan pandemi Corona paling strategis ada di Desa. Cara pandang itu membuat Pemerintah Desa Bonelemo berserta masyarakatnya bahu-membahu melawan pandemi Corona.

Mulai dari pembuatan bilik sterilisasi dengan menggunakan disinfektan alami campuran daun sirih, jeruk nipis dan biji cengkeh. Gerak cepat itu menginisiasi beberapa desa di Kabupaten Luwu untuk bergerak bersama melawan pandemi Corona.

Sebelum adanya program BLT akibat dampak COVID-19, Desa Bonelemo telah melakukan persiapan kebutuhan pangan. Bagi Ubas  dalam situasi apapun akan berupaya menjaga dan memastikan 1.268 jiwa di desanya mendapatkan makanan yang cukup serta warganya tetap dalam kondisi sehat.

Hal tersebut dipastikan dengan penyediaan lahan kebun jagung desa minimal 10 Ha untuk segera ditanami. Selain itu pemerintah Desa Bonelemo juga telah menyediakan sagu sebagai persiapan mengahadapi dampak pandemi Corona.

Tak hanya urusan kesiapan pangan, untuk mengurangi beban masyarakat akibat dampak Covid-19, pemerintah Desa Bonelemo menyediakan layanan internet gratis bagi pelajar dan mahasiswa di Kantor Desa Bonelemo.

Yang teranyar di tengah perdebatan pulang kampung dan mudik. Ubas bergerak cepat, semua dampak harus dipikirkan. Bagi warganya yang berasal dari Zona merah wajib melakukan isolasi mandiri selama 14 hari. Kebutuhan pokoknya ditanggung Desa.

Ubas meyakini basis upaya memutus Covid yang paling startegis ada di Desa. “Upaya memutus Covid yang paling startegis ada di Desa. Wilayahnya sempit. warga tidak banyak, tidak perlu izin menteri dengan birokrasi yang rumit.” terangnya

Untuk menopang kebijakan isolasi atau karantina mandiri tersebut, Satgas Covid-19 Bonelemo telah mendata serta membangun komunikasi  sebelum warganya pulang. “Jadi semua sudah disiapkan. Data siapa yang mau pulang kampung dan belum pulang semua ada. Satgas Desa juga terus menjalin komunikasi dengan mereka yang masih dirantau.” Tutup Baso