Pemerintah Desa Bonelemo melakukan kegiatan Oreantasi dan Perencanaan menghadapi bencana, Selasa (13/10/2020). Kegiatan ini dilakukan pemerintah Desa Bonelemo untuk mengantisipasi terjadinya bencana akibat curah hujan yang akan meningkat diakhir tahun.
Seperti dilansir di republika.co.id Deputi Bidang Klimatologi Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Mulyono Rahadi Prabowo, mengatakan curah hujan di Indonesia diperkirakan semakin meningkat pada tiga bulan terakhir menjelang akhir tahun. Meski demikian, masa awal musim penghujan terjadi secara tidak merata di Indonesia.
Kepala Desa Bonelemo Baso S.H dalam akun facebooknya menyebutkan pelakasanaan kegiatan tersebut dilakukan dengan memberikan oreantasi tentang kesiap siagaan bagi warga dalam menghadapi bencana.
Baca juga : Di Surati PT Mas Mindo, Baso; Saya Tunggu Surat Balasan Dari Bupati
“Dalam minggu ini kami akan menyelesaikan garis rawan bencana, jalur evakuasi, titik kumpul aman, sosialisasi, simulasi bencana, dan data masyarakat rentan” Sebut Baso.
Menurutnya, potensi ancaman terbesar saat ini adalah banjir bandang, hal tersebut didasarkan pada informasi BMKG serta adanya perubahan penggunaan lahan di hulu karena pembangunan jalan.
“Curah hujan yang tinggi dapat memicu longsor pada wilayah rawan pergerakan tanah” lanjutnya.
Setidaknya di Desa Bonelemo titik rawan bencana berada di Dusun Benteng Datu, sekitar 5-10% masyarakat terancam, Dusun Baloa sekitar 70% masyarakat terancam.
Kegiatan ini merupakan kegiatan pertama kali dilakukan di wilayah Luwu.
(**)